Sabtu, 31 Januari 2009

Pertimbangan Dalam Memilih Sekolah Fashion / Mode

Pertimbangan Dalam Memilih Sekolah Fashion / Mode

Sedikit sharing tentang beberapa pertimbangan yg mungkin akan dibutuhkan dalam memilih sekolah fashion/ mode yg cocok dengan kebutuhan..

* Pastikan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang diinginkan. Apakah nantinya ilmu tersebut akan digunakan untuk memperdalam bidang fashion couture ataukah untuk retail industry, atau hanya sekedar untuk menambah ilmu dan pengetahuan untuk mendukung bidang pekerjaan lain yang akan atau sedang dijalankan.

* Apabila lebih ke arah couture, dalam arti lebih mengutamakan teknik pembuatan dan nantinya akan lebih mengutamakan produk - produk made by order, maka pilihlah sekolah yang terkenal dengan pengajar - pengajar yang sudah berkecimpung di dunia fashion sebagai fashion designer maupun pattern making dan memiliki kurikulum mengenai art dan fashion history. Nantinya ini akan sangat dibutuhkan dalam perjalanan menuju ke arah tersebut.

* Untuk ke arah couture, skill yg harus diutamakan adalah pemahaman teknik yang beragam, pattern making, human body, detail dan tekstur tekstil, jenis tekstil, dan era atau sejarah.

* Apabila ke arah retail industry, biasanya akan lebih banyak bergelut dengan sistem, spesialisasi teknik dan job description, serta bekerja dengan produk - produk massal. Karenanya, pilihlah sekolah yang memiliki kurikulum fashion management, fashion business, fashion merchandising, fashion styling dan terutamanya pengajar - pengajar yg telah memiliki ilmu dan pernah bekerja di perusahaan - perusahaan retail besar baik nasional maupun internasional. Akan lebih bagus lagi apabila di sekolah tersebut tersedia berbagai mesin - mesin yang berhubungan dengan industri fashion, karena itu akan menjadi nilai tambah dalam melengkapi kemampuan anda untuk mengoperasikan sistem yang ada.

* Untuk ke arah retail industry, karena nantinya hampir sebagian besar akan menggunakan sistem, baik untuk produksi, processing, maupun penjualan, maka yang dibutuhkan adalah kemampuan memahami struktur dan sistem. Biasanya ntuk retail industry, produk yang dibuat tidak terlalu rumit dan lebih umum, jadi teknik yang digunakan biasanya lebih sederhana, namun pattern making harus kuat dan tingkat ketelitian harus tinggi. Akan lebih baik apabila menguatkan di satu bidang tertentu dan pemahaman akan jenis tekstil termasuk jenis benang, berat, dan teksturnya adalah nilai tambah yang sangat baik.

* Apabila ditujukan hanya untuk melengkapi atau menambah ilmu dan digunakan untuk mendukung pekerjaan yang akan atau sedang dijalankan, maka harus dilihat kembali berdasarkan pekerjaannya tersebut. Apabila pekerjaan yg dilakukan adalah fashion stylist, maka fashion history, garment, fashion styling, dan color adalah beberapa kurikulum yang harus diambil. Sisanya akan dikombinasikan dengan fotografi, lighting, dan ilustration. Apabila pekerjaan yg dilakukan adalah fashion journalist, maka fashion writing, fashion history, dan fashion photography adalah beberapa yg penting untuk diambil. Apabila pekerjaan yg dilakukan adalah fashion merchandising, maka fashion management, retail business, fashion technology, dan consumer behaviour adalah beberapa yg penting untuk dikuasai. Dan masih ada banyak lagi tergantung dari jenis pekerjaan yg dituju.

* Bila ditujukan untuk melengkapi pekerjaan atau bisnis, misalnya memiliki butik dan ingin memperdalam ilmu fashion, maka disesuaikan saja dengan kebutuhan yang dirasa kurang. Misalnya apabila yang diinginkan adalah pengetahuan mengenai perputaran stock, maka trend, fashion forecast dan consumer behaviour mungkin bisa jadi pilihan utama. Atau apabila yg dirasa kurang adalah kemampuan memanage, maka fashion business dan merchandising bisa dijadikan pilihan. Atau apabila ingin memperbesar bisnis dan mengikuti alur international, maka fashion management bisa dijadikan pilihan. Dll.
* Mengenai tingkat jenjang pendidikan juga tergantung kebutuhan. Apabila berencana bekerja di perusahaan besar dan atau perusahaan internasional, maka S1 adalah minimal jenjang yang harus dituju, karena mereka membutuhkan educational background yg tinggi. Namun apabila yang dituju adalah menjadi desainer ataupun hanya untuk melengkapi ilmu saja, maka jenjang pendidikannya bisa berupa D3 atau hanya berupa kursus dasar saja. Ini bukan berarti jenjang pendidikan tidak penting, melainkan karena jenjang - jenjang tersebut hanya menambah pengetahuan basic yang akan digunakan sesai tingkat kepentingannya saja. Apabila digunakan untuk melengkapi pekerjaan atau menambah ilmu, maupun untuk menjadi desainer, maka yg lebih dibutuhkan adalah praktek di lapangan, kreativitas, serta mengasah kepekaan yang hanya bisa didapatkan melalui observasi, percobaan dan praktek langsung dari kesalahan yg dibuat.

* Beberapa pekerjaan di bidang fashion yg bisa menjadi pilihan adalah:
o Fashion Designer
o Fashion Stylist
o Fashion Journalist / Writer
o Fashion Photographer
o Fashion Merchandiser
o Fashion Forecaster
o Visual (Fashion) Designer
o Fashion Lecturer
o Pattern Maker
o Color Stylist
o Fabric Designer
o Quality Control
o Fashion Product Development
o Fashion Marketing
o Fashion Management
o Fashion Business
o Textile Development
o Trend Analyst
o Fashion Event Management
o dan masih banyak lagi. :)

Yah..itu saja yg bisa dibagi sekarang ini. :) Ilmu dan pengetahuan saya masih amat sangat sedikit, tapi moga2 cukup berguna ya sebagai bahan petimbangan. Tolong ditambahkan dan dilengkapi ya.

Tidak ada komentar: